Firewall adalah sebuah aplikasi tools yang mengatur lalu lintas pada
jaringan komputer. Kalau dalam windows aplikasi ini sudah terpasang
secara default yang berfungsi untuk keamanan komputer dari serangan
malware atau virus.
Pada kesempatan ini iBlogid.Com akan menunjukan bagaimana cara mengaktifkan Firewall pada Windows 8 , berikut step by stepnya :
Buka ” Start Screen ” kemudian ketik ” Windows Firewall” kemudian klik pada ikon “Setting” …
kemudian pilih/klik pada Windows Firewall maka akan muncul windows
baru seperti dibawah ini dan pilih lagi pada ” Turn Windows Firewall on
or off ” seperti gambar di bawah ini :
lalu aktifkan firewall pada windows 8 tersebut dengan
mencentang/pilih pada “Turn On Windows Firewall” pada Private network
setting dan Public network settings ! lihat gambar :
Dengan demikian Windows Firewall Komputer anda sudah aktif….
sekian dan terimakasih.. :)
Selasa, 25 Maret 2014
Cara setting firewall di Windows 7
Semenjak diperkenalkan di Windows XP
dengan nama Internet Connection Firewall, Windows Firewall sudah
mengalami beberapa perubahan signifikan khususnya untuk Firewall di
Windows 7.
Perbedaan paling mendasar antara
firewall windows XP dan Windows 7 adalah pada Windows firewall di XP
hanya bisa diatur / terbatas untuk koneksi yang masuk (inbound), sedangkan di Windows 7 Firewall dapat diatur untuk menfilter semua koneksi baik itu yang masuk (inbound) maupun keluar (outbound).
Firewall yang disertakan pada Windows 7
memiliki banyak fungsi, powerful, dan penggunaannya juga sangat mudah.
Cocok bagi user yang sering berpindah-pindah antar satu jaringan ke
jaringan lain. Misal dari rumah, kantor, ataupun hotspot publik.
Untuk melakukan setting firewall di Windows 7 dilakukan dengan masuk ke Control Panel | Windows Firewall
Windows Firewall memberikan 3 pilihan profil yaitu Home Network, Work Network dan Public Network. Home dan Work Network diklasifikasikan sebagai private network dimana kondisi jaringan dinilai relatif aman.
Dengan memilih opsi “Home Network“,
kita bisa membuat Homegroup dimana network discovery akan dihidupkan
dan membuat kita bisa melihat komputer lain yang terhubung dengan
Network yang sama dengan kita.
Bergabung dengan Homegroup akan membuat komputer yang terkoneksi dapat me-share gambar, musik, video dan dokumen maupun sharing Printer. Bila ada folder yang ada di libraries kita yang tidak ingin dishare dapat dipilih untuk tidak dishare.
Bergabung dengan Homegroup akan membuat komputer yang terkoneksi dapat me-share gambar, musik, video dan dokumen maupun sharing Printer. Bila ada folder yang ada di libraries kita yang tidak ingin dishare dapat dipilih untuk tidak dishare.
Jika memilih “Work network“,
network discovery akan hidup secara default tapi kita tidak akan bisa
membuat atau bergabung ke dalam Homegroup. Bila kita bergabung ke Domain
Windows (Control Panel | System | Advanced System Settings | Computer Name tab) dan
telah berhasil diautentifikasi, secara otomatis Windows Firewall akan
mengenalinya dan mengklasifikasikan sebagai domain network.
“Public Network“
merupakan pilihan yang tepat bila kita sedang mengakses internet di
area publik seperti restoran, kafe, ataupun saat memakai koneksi dengan
internet melalui handphone. Memilih Public Network akan membuat setting
Network Discovery off secara default sehingga komputer lain di jaringan
tidak bisa melihat keberadaan anda dan pilihan profil ini akan membuat
anda tidak bisa membuat atau bergabung kedalam homegroup.
Untuk setiap profil network, secara
default Windows Firewall akan memblokir koneksi dari program yang tidak
ada didalam daftar whitelist. Namun Windows 7 memperbolehkan anda
melakukan setting berbeda untuk setiap profil, beserta juga pengaturan
notifikasi saat Firewall memblokir applikasi.
Kita bisa mengkonfigurasikan pilihan akses program untuk setiap profile dengan memilih Advanced Setting di bagian kiri layar utama. Beberapa setting yg dapat kita rubah antara lain:
-
On/off status of the Windows firewall
-
Koneksi yang masuk ke komputer kita “Inbound connections” (block, block all connections, atau allow)
-
Koneksi yang keluar dari komputer kita “Outbound connections” (allow atau block)
-
Notifikasi bila ada program yang diblokir oleh Windows Firewall (Display notifications)
-
Perbolehkan unicast response ataupun broadcast traffic
-
Pilihan untuk mempergunakan pengaturan Firewall dan keamananan yang dibuat oleh administrator lokal ditambah dengan pengaturan yang ada di setting Group Policy
Untuk melakukan setting program, range
IP address, ataupun port mana saja yang diperbolehkan untuk mengakses
jaringan, baik untuk akses masuk (inbound) ataupun akses keluar
(outbound), bisa melakukan pengaturan di Control Panel > Advanced Setting, setelah itu dibagian kiri pilih opsi Inbound Rules atau Outbound Rules.
Untuk menambahkan pengaturan rules baru klik menu New Rule,
lalu pilih tipe rule yang ingin dibuat (program, port, predifined
setting, dan custom rule) lalu ubah nilainya sesuai dengan kebutuhan dan
tentukan aksi yang akan dilakukan apakah akan memblokir atau
mengijinkan koneksi ke jaringan.
Kita juga bisa melihat log / catatan
aktifitas dari Windows Firewall untuk koneksi yang diijinkan ataupun
diblokir dengan membuka Event Viewer di menu All Programs | Administrative Tools | Event Viewer
Di Event Viewer bagian panel kiri pilih Applications and Services Log | Microsoft | Windows | Windows Firewall with Advanced Security untuk melihat log lengkapnya.
Di Event Viewer bagian panel kiri pilih Applications and Services Log | Microsoft | Windows | Windows Firewall with Advanced Security untuk melihat log lengkapnya.
Fitur baru lainnya yang ada di Firewall
Windows 7 yaitu memperbolehkan anda melakukan setting profile berbeda
untuk setiap network adapter. Misal anda terhubung dengan jaringan LAN
kantor dan juga terhubung dengan internet broadband melalui modem 3G,
maka secara otomatis jaringan LAN akan menggunakan profil Work Network sedangkan akses melalui modem 3G akan di-set ke profil Public Network.
Penutup:
Secara garis besar keberadaan Windows Firewall di Windows 7 sudah bisa disejajarkan dengan software firewall komersial keluaran pihak ketiga seperti ZoneAlarm, Symantec Endpoint Protection, Kaspersky Internet Security, McAfee Personal Firewall Plus, dll.
Secara garis besar keberadaan Windows Firewall di Windows 7 sudah bisa disejajarkan dengan software firewall komersial keluaran pihak ketiga seperti ZoneAlarm, Symantec Endpoint Protection, Kaspersky Internet Security, McAfee Personal Firewall Plus, dll.
Senin, 24 Maret 2014
CARA MENGINSTALL UBUNTU SERVER 12
Pada dasarnya instalasi Ubuntu Server dengan versi desktop sama mudahnya. Hanya saja pada versi server kita menggunakan antarmuka berbasis teks, tidak seperti versi desktop yang menggunakan GUI. Sehingga mungkin agak terlihat menyeramkan untuk pengguna Linux pemula. Instalasi server juga perlu mempertimbangkan layanan-layanan apa saja yang nantinya diaktifkan di server tersebut. Selain itu instalasi server juga tidak disarankan menggunakan satu partisi untuk semua file system.
kali ini akan membahas cara mudah instalasi Ubuntu Server 12.04 LTS. Instalasi tidak dilakukan di atas server fisik melainkan menggunakan virtual machine di atas Virtualbox. Untuk itu siapkan terlebih dahulu sebuah virtual machine baru. Atur juga virtual machine ini untuk boot menggunakan CD instalasi Ubuntu Server 12.04. Setelah itu, ikuti langkah-langkah berikut ini.
Di awal proses boot menggunakan CD instalasi, pilih bahasa yang akan digunakan.
Kemudian pilih Install Ubuntu Server di tampilan menu GRUB.
Selanjutnya pilih bahasa yang akan digunakan di sistem yang akan di-install.
kali ini akan membahas cara mudah instalasi Ubuntu Server 12.04 LTS. Instalasi tidak dilakukan di atas server fisik melainkan menggunakan virtual machine di atas Virtualbox. Untuk itu siapkan terlebih dahulu sebuah virtual machine baru. Atur juga virtual machine ini untuk boot menggunakan CD instalasi Ubuntu Server 12.04. Setelah itu, ikuti langkah-langkah berikut ini.
Di awal proses boot menggunakan CD instalasi, pilih bahasa yang akan digunakan.
Kemudian pilih Install Ubuntu Server di tampilan menu GRUB.
Selanjutnya pilih bahasa yang akan digunakan di sistem yang akan di-install.
Untuk pilihan negara, Indonesia tidak terdapat di daftar paling depan sehingga kita harus memilih other.
Lanjutkan dengan memilih benua Asia.
Setelah itu barulah kita dapat memilih Indonesia.
Untuk pengaturan locales (mata uang, waktu, dkk) kita menggunakan pilihan United States.
Pada pengaturan keyboard kita akan memilih sendiri jenis layout dari daftar yang ada. Jawab No pada pertanyaan ini.
Pilih English (US) untuk Country of origin for the keyboard.
Pilih English (US) juga untuk Keyboard Layout.
Proses memuat komponen-komponen lain akan berlangsung beberapa saat, tunggu hingga selesai.
Installer Ubuntu akan berusaha untuk melakukan konfigurasi
jaringan dengan mencari keberadaan DHCP server. Jika tidak menemukan
layanan ini akan ada pesan gagal, tidak perlu khawatir pilih saja Continue.
Kita juga dapat mengatur jaringan secara manual, namun untuk mempersingkat waktu kita akan melewatkannya. Pilih Do not configure network at this time.
Tentukan nama host untuk server yang akan di-install Ubuntu Server 12.04 LTS.
Masukkan nama lengkap dari user yang akan menggunakan server ini.
Lalu masukkan juga user name-nya.
Selanjutnya tentukan password untuk user di atas. Password yang baik setidaknya terdiri dari 8 karakter yang disusun oleh alfabet, angka, dan tanda baca.
Verifikasi password ini dengan memasukkan kembali kata laluan yang sama persis.
Ubuntu mempunyai fitur untuk mengenkripsi direktori home milik user, namun sebelum kita menggunakannya. Pilih No untuk pertanyaan Encypt your home directory?
Pada pengaturan zona waktu, pilih salah satu sesuai dengan letak
geografis server. Indonesia terdapat tiga pilihan, Jakarta untuk WIB,
Pontianak dan Makassar untuk WITA, dan Jayapura untuk WIT.
Partisi sebaiknya dilakukan secara manual. Namun dalam tutorial ini kita akan memilih secara otomatis menggunakan pilihan Guided - use entire disk.
Pilih hard disk yang akan digunakan untuk instalasi.
Konfirmasi pembuatan partisi pada hard disk yang kita pilih tadi dengan memilih Yes.
Instalasi sistem dasar akan berlangsung beberapa saat.
Pilih cara untuk melakukan update pada Ubuntu Server ini. Jika tidak terhubung ke Internet, sebaiknya pilih No automatic update. Nantinya kita dapat melakukan update secara manual.
Tentukan perangkat-perangkat lunak apa saja yang akan dipasang secara
otomatis selama proses instalasi. Untuk mempersingkat waktu, usahakan
untuk memilih beberapa saja. Nantinya kita dapat melakukan instalasi
setelah sistem selesai dipasang.
Instalasi perangkat lunak akan berlangsung beberapa saat. Tunggulah hingga selesai.
Pilih Yes untuk memasang boot loader GRUB di MBR (Master Boot Record).
Instalasi sudah selesai, pilih Continue untuk reboot sistem dan masuk ke Ubuntu Server hasil instalasi.
Masuklah menggunakan user yang kita buat tadi.
Server baru kita siap digunakan. Walaupun proses instalasi Ubuntu Server 12.04 LTS
dalam tutorial ini tampak sangat panjang, sebenarnya waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proses ini lebih cepat dari yang
kita bayangkan.
SELAMAT MENCOBA,, SEMOGA BERMANFAAT :)
Langganan:
Postingan (Atom)